Jumat, 02 November 2012

Tentang "Ucup"



Ini bukan hanya bualan
Tapi ini adalah kenyataan

Pernahkah terbesit dipikiran kalian bahwa kalian  harus hidup dengan suatu beban yang amat sangat berat? yang mungkin tiada orang yang ingin menanggungnya?
meski orang itu sekuat superman, atau bahkan sehebat spider-man

Dialah Ucup

Adik kelasku yang cukup akrab denganku.
Usia kita terpaut satu tahun, dan yang pasti ia lebih muda dibandingku.

Awal pertemuan kita adalah ketika SMA. Saat itu ia masih kelas sepuluh, dan aku kelas sebelas.Entah bagaimana ceritanya, akhirnya kita bertemu dalam satu ekstrakurikuler yang cukup favorit di sekolah, Marching Band Gema Swara Mandapa :)

Dari sekian banyak alat musik yang tersedia, aku  memilih snare drum yang pada awalnya ku kira kompor minyak, habisnya bentuknya mirip seperti kompor minyak :). Begitupun dengan dia. Itulah awal mulanya kita menjadi akrab. Terlebih kita sering membahas hal  yang kurang penting tentang pertandingan sepak bola yang kami gemari. MU vs Liverpool :). 
Setiap minggu kita bertemu tiga kali untuk menabuh snare drum bersama, belum lagi papasan di sekolah ataupun ketika akan naik angkot 09 di depan Rumah makan "Cibiuk" yang saat ini sudah berganti menjadi bangunan mewah Mc Donnals.

Alunan irama terompet yang syahdu diiringi dengan sahut-sahutan tabuhan drum menghasilkan harmoni yang indah, belum lagi ditambah suara Mellophone dan Barithone yang mendayu-dayu. Indah nian ku dengar.

Begitulah rutinitas kami di sekolah, bermain musik. Namun tak hanya untuk pelipur lara, tapi juga untuk menyalurkan hobi. Asalkan kalian tahu, salah satu motivasiku masuk ke sekolah ini adalah untuk ikut Marching Band, ingin main musik. Sampai-sampai aku tidak mengambil kesempatan bersekolah di dua SMA Negeri yang sudah rela menerimaku. (wah wah wah..ternyataa..hehe^^)

#Skip

Kembali ke Ucup. Ya, awalnya dia adalah remaja normal layaknya teman-teman seusianya. Namun ketika masih kelas sepuluh ia merasakan ada hal yang tak biasa dan sedikit menggangu kesehatannya. Setiap malam kakinya mulai sering sakit, bahkan sakit sekali hingga susah untuk tidur. Tak lama dari itu perlahan-lahan kemampuannya mendengar juga sedikit menurun. Ia bahkan tidak bisa mendengar apa-apa yang disampaikan oleh guru-guru di depan kelas. 
Terpaksa ia meminta temannya untuk mengajarkan materi yang disampaikan oleh para guru, dan tak lupa meminjam catatan temannya itu untuk ia pelajari sendiri di rumah. Dua tahun lebih ia lakukan hal yang demikian. Sejak saat itu pula ia mengundurkan diri atau keluar dari Marching Band -_-. 

Diagnosis dokter pertama kali adalah ia terkena penyakit bronchitis. Namun setelah sekian lama tak tampak sedikitpun perbaikan yang ia alami. Ketika ia duduk di kelas dua belas akhirnya ia dan keluarga memutuskan untuk kembali berobat, namun ke tempat yang lebih terjamin, mereka memilih salah satu rumah sakit di Jakarta. Ternyata setelah diselidiki lebih lanjut penyakit yang diderita ucup adalah penyakit yang sangat serius, yakni kanker. Kaget bukan main ketika kudapati kabar bahwa ucup terserang kanker. 
Cobaan yang Allah berikan kepada hambanya sungguh tak dapat disangka-sangka. Namun kulihat ucup adalah anak yang kuat. Ia tampak tegar menghadapi ini semua.

Sampai sekarang kami masih sering berkomunikasi lewat chatting, karena sampai saat ini sekedar untuk ngobrol saja masih sulit.Tapi tak apa, yang penting silaturahim kita masih terjaga.

Bangga punya teman sekaligus adik yang masih bisa semangat menghadapi kehidupan ini walau harus hidup dalam bayang-bayang kanker. 
Malu kadang kalau ingat diriku yang sedikit sekali mensyukuri nikmat yang Allah berikan..

Sudah diberi kehidupan yang enak, tapi masih sering menyia-nyiakan.
Ampuni kami ya Rabb.

Untuk ucup, semangat selalu yaa..semoga lekas sembuh
Semoga selalu dalam lindungan Allah

Ammin ya Mujiib
[Foto056.jpg]
ini dia Yusuf Hardiman alias "ucup"




2 komentar: