Jumat, 02 November 2012

Dari sahabat




Alhamdulillah akhirnya ujian tengah semester selesai juga
Itu artinya hari ini hingga dua hari ke depan adalah waktu libur nasional bagi kami. Ya, kami mahasiswa Agronomi da Hortikultura IPB.


Kami jarang sekali mendapatkan kesempatan untuk berlibur, karena biasanya waktu weekend pun kami habiskan untuk mengerjakan laporan-laporan dan tugas kuliah.

Terlebih di hari senin hingga Jumat jadwal kami dipadati untuk praktikum-praktikum yang sangat menguras tenaga. 
Senin    --> Praktikum Teknik Budi daya Tanaman di Kebun percobaan Cikabayan
Selasa  --> Praktikum Ekologi Pertanian di Cikarawang
Rabu    --> Praktikum Ilmu Tanaman Pangan di Cikawah
Kamis   --> Praktikum Pengendalian gulma di Kebun percobaan Cikabayan 
Jumat   --> Praktikum Bioteknologi Tanaman di Laboratorium lantai 6

Itu baru praktikumnya, belum jadwal kuliah yang lumayan padat merayap seperti kondisi jalanan menuju Puncak (Cisarua, Bogor).

Tapi itu yang membuat kami semakin termotivasi untuk belajar lebih dalam mengatur segala hal. Mulai dari mengatur kondisi badan, karena waktu praktikum yang semuanya dilakukan jam 7 pagi (kecuali biotek) kadang membuat kami lupa sarapan. Kemudian mengatur jadwal mencuci pakaian. Apalagi setelah praktikum Ilmu Tanaman Pangan yang mengharuskan kami merelakan pakaian kami ikut nyebur ke sawah :). 

Semua itu membuat kami senang di AGH. Semester ini benar-benar ke-AGH-annya terasa sekali.

Namun yang sedikit disesalkan adalah kini keakrabanku dengan beberapa sahabatku sedikit berkurang. Mungkin karena kami jarang bertemu. Praktikum kami jarang sekali berbarengan. 


Amloh, ia sibuk menjadi SR (Senior Resident) di asrama 
Takbir, sama saja. Ia juga menjadi SR di asrama putra.
Kamila, ia pergi meninggalkan kuliah untuk belajar ilmu agama.
Atika, ah sama si neng yang satu ini mah masih sering bareng, wong kami udah kaya kembar siam..hehe

Tapi sungguh rindu hati ini bertemu kalian untuk sekedar makan bersama.
Jadi ingat ketika kalian berempat kuliah Fisilogi Tumbuhan bareng, dan karena pusing mendengarkan ocehan dosen kalian sempatkan membuat puisi untukku^^. 

Untuk Wida –> Chibi

Wahai sobat kecilku nan lugu
Inginku mencubit pipimu yang lucu
Dengan tangan malu-malu
Aku mundur meski ku mau 
Wajar saja dag dig dug tiap bertemu
Aku mendekatimu dengan alasan beribu
Raut wajahmu terpaku
Dalam kerdipan mata menuju
Aku sadar telah tersipu
Tapi hati ini takkan tertipu
Ingin hati tuk memilikimu 
Huh, maafkan aku
Untuk semua cerita itu
Masa lalu adalah masa lalu
Aku merindu pada orang yang itu
Ibuku, dan kau mirip ibuku
Rencana Tuhan kan lebih padu
Oh Wida, kaulah yang terpaut dalam hatiku

hehe..ada-ada saja. Cukup gaje tapi membuatku senang. Katanya puisi ini mereka buat dari nama panjangku. Amati saja setiap huruf awalannya. Jika disusun membentuk  tulisan Wida Wardati Humairo^^

Terima kasih sahabat :)



Tentang "Ucup"



Ini bukan hanya bualan
Tapi ini adalah kenyataan

Pernahkah terbesit dipikiran kalian bahwa kalian  harus hidup dengan suatu beban yang amat sangat berat? yang mungkin tiada orang yang ingin menanggungnya?
meski orang itu sekuat superman, atau bahkan sehebat spider-man

Dialah Ucup

Adik kelasku yang cukup akrab denganku.
Usia kita terpaut satu tahun, dan yang pasti ia lebih muda dibandingku.

Awal pertemuan kita adalah ketika SMA. Saat itu ia masih kelas sepuluh, dan aku kelas sebelas.Entah bagaimana ceritanya, akhirnya kita bertemu dalam satu ekstrakurikuler yang cukup favorit di sekolah, Marching Band Gema Swara Mandapa :)

Dari sekian banyak alat musik yang tersedia, aku  memilih snare drum yang pada awalnya ku kira kompor minyak, habisnya bentuknya mirip seperti kompor minyak :). Begitupun dengan dia. Itulah awal mulanya kita menjadi akrab. Terlebih kita sering membahas hal  yang kurang penting tentang pertandingan sepak bola yang kami gemari. MU vs Liverpool :). 
Setiap minggu kita bertemu tiga kali untuk menabuh snare drum bersama, belum lagi papasan di sekolah ataupun ketika akan naik angkot 09 di depan Rumah makan "Cibiuk" yang saat ini sudah berganti menjadi bangunan mewah Mc Donnals.

Alunan irama terompet yang syahdu diiringi dengan sahut-sahutan tabuhan drum menghasilkan harmoni yang indah, belum lagi ditambah suara Mellophone dan Barithone yang mendayu-dayu. Indah nian ku dengar.

Begitulah rutinitas kami di sekolah, bermain musik. Namun tak hanya untuk pelipur lara, tapi juga untuk menyalurkan hobi. Asalkan kalian tahu, salah satu motivasiku masuk ke sekolah ini adalah untuk ikut Marching Band, ingin main musik. Sampai-sampai aku tidak mengambil kesempatan bersekolah di dua SMA Negeri yang sudah rela menerimaku. (wah wah wah..ternyataa..hehe^^)

#Skip

Kembali ke Ucup. Ya, awalnya dia adalah remaja normal layaknya teman-teman seusianya. Namun ketika masih kelas sepuluh ia merasakan ada hal yang tak biasa dan sedikit menggangu kesehatannya. Setiap malam kakinya mulai sering sakit, bahkan sakit sekali hingga susah untuk tidur. Tak lama dari itu perlahan-lahan kemampuannya mendengar juga sedikit menurun. Ia bahkan tidak bisa mendengar apa-apa yang disampaikan oleh guru-guru di depan kelas. 
Terpaksa ia meminta temannya untuk mengajarkan materi yang disampaikan oleh para guru, dan tak lupa meminjam catatan temannya itu untuk ia pelajari sendiri di rumah. Dua tahun lebih ia lakukan hal yang demikian. Sejak saat itu pula ia mengundurkan diri atau keluar dari Marching Band -_-. 

Diagnosis dokter pertama kali adalah ia terkena penyakit bronchitis. Namun setelah sekian lama tak tampak sedikitpun perbaikan yang ia alami. Ketika ia duduk di kelas dua belas akhirnya ia dan keluarga memutuskan untuk kembali berobat, namun ke tempat yang lebih terjamin, mereka memilih salah satu rumah sakit di Jakarta. Ternyata setelah diselidiki lebih lanjut penyakit yang diderita ucup adalah penyakit yang sangat serius, yakni kanker. Kaget bukan main ketika kudapati kabar bahwa ucup terserang kanker. 
Cobaan yang Allah berikan kepada hambanya sungguh tak dapat disangka-sangka. Namun kulihat ucup adalah anak yang kuat. Ia tampak tegar menghadapi ini semua.

Sampai sekarang kami masih sering berkomunikasi lewat chatting, karena sampai saat ini sekedar untuk ngobrol saja masih sulit.Tapi tak apa, yang penting silaturahim kita masih terjaga.

Bangga punya teman sekaligus adik yang masih bisa semangat menghadapi kehidupan ini walau harus hidup dalam bayang-bayang kanker. 
Malu kadang kalau ingat diriku yang sedikit sekali mensyukuri nikmat yang Allah berikan..

Sudah diberi kehidupan yang enak, tapi masih sering menyia-nyiakan.
Ampuni kami ya Rabb.

Untuk ucup, semangat selalu yaa..semoga lekas sembuh
Semoga selalu dalam lindungan Allah

Ammin ya Mujiib
[Foto056.jpg]
ini dia Yusuf Hardiman alias "ucup"




Sabtu, 27 Oktober 2012

Curhat Pada Sang Kekasih #3



Bismillaahirrahmaanirrahiim

Ya Allah

Engkau ciptakan kami dari segumpal darah
Engkau ciptakan kami menjadi segumpal daging

Engkau ciptakan kami dari tulang belulang
Engkau ciptakan kami menjadi manusia


Kini hati kami Kau hidupkan
Kau tiupkan ruh di hati kami
Hingga kami menjadi manusia yang sempurna
yang bisa melihat
bisa mendengar
yang bisa bekata-kata
yang bisa merasa

Demikian sempurnanya Kau ciptakan kami
hingga kami lupa bahwa kami diciptakan oleh-Mu

Demikian sempurna ciptaan-Mu ini
hingga kami tak menyadari bahwa kami hanyalah ciptaan-Mu
hingga kami tak merasa bahwa diri kami diciptakan dari ketiadaan
hingga kami tak menyadari bahwa kami diciptakan hanya dari setetes air yang hina

Duhai Yang Maha Sempurna
Saat ini kami mengakui 
bahwa Engkau yang menghidupkan kami
bahwa Engkau yang memberikan penglihatan kami

Allahumma ya Allah
Inilah kami yang senantiasa lupa
bahwa hidup kami adalah milik-Mu
mata kami adalah milik-Mu
telinga kami adalah milik-Mu
jiwa kami adalah milik-Mu

Duhai Tuhan Pemilik langit dan bumi
Duhai Pemilik semesta raya

Allahumma ya Allah
kami bersyukur kepada-Mu
Alangkah banyak nikmat yang Engkau curahkan kepada kami
Engkau beri kami nikmat Iman
Engkau beri kami nikmat Islam
Engkau beri kami nikmat Ihsan
tetapi sedikit syukur kami kepada-Mu

Wahai Allah Yang Maha Bijaksana
Ampuni kami yang hanya bersyukur
apabila kami mendapat kesehatan
apabila kami mendapat makanan
apabila kami mendapat harta
apabila kami mendapat jabatan
apabila kami mendapat penghargaan
tetapi tak pernah kami bersyukur jika mampu melaksanakan shalat berjamaah, bersedekah, berzakat dan  berpuasa

Ya Allah
Tak pernah kami bersyukur dengan memiliki Nabi Muhammad
Tak pernah bersyukur menjadi umat Nabi Muhammad
Tak pernah bersyukur bahwa kami dilahirkan sebagai Islam
Tak pernah bersyukur kami telah dikaruniai Iman

Allahumma Ya Allah
Ilhamilah kami kesyukuran menerima nikmat-Mu
Terlalu sedikit syukur kami dibanding rahmat-Mu
Terlalu sedikit doa kami dibanding berkah-Mu
Kami hanya ingin bersujud ya Allah
Kami hanya ingin bersyukur Ya Allah
maka terimalah sujud ini
sebagai ungkapan rasa syukur kami
dan ungkapan permohonan ampun kami 
Ya Allah Yang Maha Menggenggam Jiwa
Ijinkan permintaan kami
Ridhai amal ibadah kami


Ya Allah kami sadar hidup kami singkat
Kami sadar hidup kami sementara
Karena itu curahkan ke dalam hati kami Iman
Tentramkan hati kami dengan menyebut nama-Mu
Tentramkan kami dengan mengingat-Mu
Duhai Engkau kekasih hati
Duhai Ar Rahmaan Ar Rahiim


Sabtu, 20 Oktober 2012

Namanya Fosma 165

Ingat kejadian seminggu yang lalu
Sekitar 3 hari selalu disibukkan dengan HP
Ya, karena saat itu untuk pertama kalinya aku jd contact person di acara Temu Alumni ESQ IPB
Alkisah, berawal dari ide nekadku untuk mengadakan temu alumni ESQ  mengingat Fosma 165 di IPB bisa dikatakan fakum. Namun entah mengapa keyakinanku semakin kuat karena aku mempunyai kenalan seorang trainer ESQ dan cukup akrab. Bahkan aku pernah silaturahim ke rumah beliau saat buka shaum Ramadhan kemarin. 

Nah usut punya usut, ide itu aku sampaikan kepada kakak kelasku sesama anggota Fosma. Beliaupun menyetujui acara yang ada dibayanganku saat itu.
Esok harinya kubuat jarkom untuk mengumpulkan massa yang kuharapkan bisa merealisasikan acara tersebut, namun tujuan utama yang lebih ditekankan adalah silaturahim antar aggota fosma yang memang sudah sekian lama tidak bertemu karena kesibukkan masing-masing. Setelah tak jarkom ke semua anggota fosma yg ada di hp, eh pas waktunya tiba yang datang cuma satu orang. Awalnya agak kecewa, namun sangat disyukuri karena masih ada yang peduli dengan fosma ipb ini. dan mungkin teman-teman yang lainpun bukanya tidak peduli, namun ada agenda lain yang lebih penting :). 

Saat itu pula kusampaikan kepada kakak kelasku itu yang bernama ka Niken. Alhamdulilah ka Niken sangat support dan mengarahkan apa-apa yang harus ku lakukan. Akupun sangat senang karena malam itu juga kami memutuskan untuk membuat acara Temu Alumni ESQ IPB tersebut.

Kuhubungi ka Beben selaku katua Fosma Bogor terkait akan diadakannya acara ini. Awalnya beliau tidak merespon. Tapi tak apalah, mungkin beliau sibuk dengan kerjaannya. Akupun tak lupa menghubungi kang Taufik (trainer ESQ) dan meminta beliau utuk dapat mengisi acara temu alumni tersebut dengan motivasi-motivasi yang beliau miliki. Alhamdulillah setelah kuhubungi juga pihak ESQ pusat yang berada di Jakarta, beliau diizinkan untuk mengisi acara di IPB. Senangnya bukan main :)
Tiga hari setelahnya akupun pergi menemui pihak rektorat tanpa ditemani siapapun. Awalnya deg-degan. Tapi Alhamdulillah pihak rektorat menerima dengan ramah dan menyetujui acara yang kami rancang. dan bahkan jauh dari bayangan kami, mereka bersedia membantu kami dalam hal publikasi, penyediaan tempat, dan penyediaan snack. 
Subhanallah... Alhamdulillah..

Karena waktu sangat mepet, akhirnya aku menghubungi beberapa teman-teman kami dari 49 untuk gabung dalam kepanitiaan ini. Subhanallah respon mereka sangatlah positif. Mereka sangat semangat. Bahkan mereka sangat senang kami ajak untuk menjadi panitia.

H-2 sebelum acara, ternyata pihat rektorat baru menginfokan kepada mahasiswa 49 dengan sistem jarkom langsung melalui sms. namun Alhamdulillah hanya dalam 2 hari publikasi mahasiswa yang hadir saat acara berlangsung ada 476 orang. Melebihi target awal yang tadinya hanya 350-400 orang.
Kamipun kewalahan karena kekurangan kursi, sampai-sampai kami menggelar karpet di barisan depan, dan itupun masih kurang. 

Haru, Bahagia, Senang, itulah perasaanku saat itu.
Maklum, pertama kali jadi ketua  panitia dan Alhamdulillah semuanya serasa dimudahkan.

Ketika kita berniat hanya karena Allah, semua yang kita anggap tidak mungkin akan menjadi sangat mungkin.
Awalan yang cukup baik, namun tugas kami ke depan jauh lebih berat.
Bismillah untuk kepengurusan Fosma IPB yang baru.
8 tahun menuju Indonesia Emas 2020
Go Fight Win!!
Salam Juang 165









Sabtu, 08 September 2012

peri kecilku



anugerah terindah,ketika kudapatkan sayap-sayap indah di tempat ini
sayap yang dapat membuatku lebih dekat dengan Sang Pencipta 
senyum, salam, dan ceria. begitulah hari-hari yang kami lalui. selalu indah rasanya. perbedaan kerap kali menghampiri kami. mulai dari perbedaan pemikiran sampai perbedaan latar belakang keluarga. namun hal itu yang membuat kami semakin dekat

akhir-akhir ini kudapati senyum mereka tak semengembang biasanya. awalnya, sekitar dua bulan yag lalu satu sayapku terlihat sedang dihadapi masalah.entah mengapa ia tak seceria hari-hari yag lalu. benar saja, tak lama dari itu terdengar kabar kalau sayapku itu sedang dalam masalah yang besar. ia pergi ke kampung halamannya, menemui kedua orang tuanya. namun entah mengapa setelah ia pergi susah sekali bagiku untuk menghubunginya. komunikasi kami hanya sebatas facebook dan itupun hanya berbalas komen. gelisah dan haru yang kurasa. ada apa gerangan dengan sayapku ini?. hanya doa yang dapat kupanjatkan kepada Rabb-ku. semoga ia baik-baik saja

ternyata masalah yang ia hadapi kian memuncak. sedih rasanya ketika ku dapati kabar bahwa kini sayapku sudah tak kuliah lagi. timbul segala pertanyaan..mengapa, mengapa dan mengapa?. ku hanya dapat berdoa, agar pilihan yang ia ambil adalah atas dasar pertimbangan yang matang. ku yakin itulah keputusan terbaiknya

yang kusesalkan mengapa ia pergi begitu saja
tanpa kabar
tanpa cerita
dan tanpa pamit

mungkin karena kau tak kuasa menahan tangis itu..
biarlah
tak apa
kini ku mulai mengerti
semoga Allah selalu menjagamu sayang..

***

pernah ku dengar dari salah satu pengajian, bahwa orang yang sedang dihadapi ujian berarti Allah sayang kepadanya. dan saat ini sungguh Allah begitu sayang kepada kedua sayapku. setelah satu sayapku pergi, ternyata satu sayapku yang lain pun sedang terluka. andai dunia tahu apa penyebabnya, pastilah ia tak kuasa menumpahkan air mata. permasalahan yang aku sendiri tak mampu membayangkan jika itu menimpaku. sungguh complicated. 

semampuku akan ku bahagiakan ia selalu. tak ingin barang sedikitpun ku melukainya. tak ingin lagi kudapati ia mengeluarkan air mata.  cukup!!
biarlah itu sebagai masa lalu yang dapat menjadikanmu kian dewasa. ku yakin dirimu adalah orang yang kuat. biarlah Allah satu-satunya penolong kita
Yakinlah, Allah begitu sayang kepadamu



Ya Allah ya Rabb, Ya Rahman Ya Rahim
sayangilah mereka.
rahmatilah mereka
ampunilah kami ya Ghofur
syukurku padaMu atas segala nikmat yang tak terperi.
terimakasih ya Allah T.T 

Minggu, 02 September 2012

Dimanakah aku?


Aku khawatir terhadap suatu masa yg rodanya dpt menggilas keimanan.., dimana Keyakinan
hanya tinggal pemikiran, yg tak berbekas dlm perbuatan..

Bnyk org baik tp tak berakal, ada org berakal tp tak beriman..

Ada lidah fasih tp berhati lalai, ada yg khusyuk namun sibuk dlm kesendirian..

Ada ahli ibadah tp mewarisi kesombongan iblis,

Ada ahli maksiat
rendah hati bagaikan sufi...

Ada yg bnyk tertawa hingga hatinya berkarat, & ada yg byk menangis krna kufur nikmat..

Ada yg murah senyum tp hatinya mengumpat, & ada yg berhati tulus tp wajahnya cemberut..

Ada yg berlisan bijak tp tak memberi teladan, & ada pelacur yg tampil jd figur..

Ada org punya ilmu tp tak paham, ada yg paham tp tak menjalankan..

Ada yg pintar tp membodohi, ada yg bodoh tak tau diri..

Ada org beragama tp tak berakhlak, & ada yg berakhlak tp tak bertuhan..

Lalu di antara smua itu dimana aku berada?
(Ali bin Abi Thalib).

Rabu, 23 Mei 2012

curhat pada Sang Kekasih #2



Ya Allah Yang Maha Pengasih & Maha Penyayang

Engkau telah berikan kasih dan sayang-Mu melalui mata kami sehingga kami dapat melihat apapun yang ingin kami lihat.
Engkau berikan kasih dan sayang-Mu melalui telinga kami sehingga kami dapat mendengar apa yang ingin kami dengar.
Engkau berikan kasih da sayang-Mu melalui hidung kami sehingga kami dapat menghirup udara.
Engkau berikan kasih dan sayang-Mu melalui lidah kami sehingga kami dapat mengucapkan apapun yang ingin kami katakan.
Engkau berikan kasih dan sayang-Mu melalui tangan kami sehingga kami bisa melakukan apapun dengan tangan kami.
Engkau berikan kasih dan sayang-Mu melalui kaki kami sehingga kami dapat melangkah kemanapun kami mau.
Engkau berikan kasih dan sayang-Mu melalui jatung yang terus berdegup tanpa kami perintah.Engkau berikan kasih dan sayang-Mu melalui darah yang terus mengalir tanpa kami peritah.
Engkau berikan kasih dan sayang-Mu melalui bumi yang kami pijak.Engkau berikan kasih dan sayang-Mu melalui cahaya matahari-Mu yang terus menyinari.
Engkau berikan kasih dan sayang-Mu melalui orang tua dan guru-guru kami.Begitu banyak kasih dan sayang-Mu tercurah bagi kami, 
Engkau begitu pengasih dan penyayang kepada kami. 

Engkau berikan segalanya kepada kami, tapi betapa kami tak mengasihi dan menyayangi-Mu.

Ya Rahman Ya Rahim, jadikanlah kami hamba yang selalu mengasihi dan menyayangi-Mu.Ya Rahman Ya Rahim, jadikanlah kami hamba yang selalu dikasihi dan disayang oleh-Mu.
Ya Rahman Ya Rahim, izinkan kami menjadi hamba yang mampu menyebarkan cahaya kasih sayang-Mu dimanapun kami berada agar kami bisa bertemu dengan Engkau wahai Yang Maha Pengasih & Penyayang.Ya Allah Yang Maha Suci
Engkau  telah tiupkan sifat suci ke dalam diri kami, tapi betapa kami tak mampu menjaga kesucian hati kami.
pikiran kami sering kotor, hati kami sering kotor, mata kami sering kotor, dan pendengaran kami pun kotor.

Ya Allah sucikan hati kami sebelum kami bertemu dengan-Mu.kami tahu kami tak pantas masuk ke dalam surga-Mu karena kaki kami terlalu kotor untuk masuk ke dalam surga-Mu yang suci.

Kami tahu tubuh ini terlalu kotor untuk masuk ke dalam surga-Mu yang suci.
Kami tahu mata ini terlalu kotor untuk melihat wajah-Mu wahai Yang Maha Suci.
Sucikan hati dan pikiran kami. sucikan penglihatan dan pendengaran kami. 
Sucikan langkah kami ya Allah. Jadikan kami hamba yang suci pikiran dan suci hatinya..amiin

Selasa, 22 Mei 2012

curhat pada Sang Kekasih #1


Ya Allah Yang Maha Membuka hati. bukalah hati kami untuk senantiasa mengingat-Mu. buka hati kami untuk senatiasa merasakan betapa Engkau dekat, bahkan lebih dekat dari urat nadi yang ada di leher kami. buka mata hati kami untuk senantiasa melihat dan merasakan kebesaran-Mu.

Ya Allah Yang Maha Bercahaya. Berikanlah cahaya di hatiku, berikan cahaya di pikiranku, berikan cahaya di wajahku, berikan cahaya di depanku, di belakangku, di kanan, di kiriku, di atas dan bawahku. juga di padang mahsyar Ya Allah, biarkan tubuh yang berlumur dosa ini bercahaya karena ampunan-Mu

Amin Ya Allah Ya Rahman Ya Mujiib 



Minggu, 20 Mei 2012

katanya bukan kembar


karena lagi kangen sama si eneng, jadi aku buka-buka blog dy yg pernah nulis tentang kisah kita berdua..huwooo soswiiityaaa, isi blognya ini nih..
setiap muslim itu bersaudara kan?begitu juga aku dan dia. si cantik yang belakangan jadi sangat dekat denganku. wida, yang semula berarti wardah atau mawar, adalah namanya.kedekatannya dengan ku bermula ketika kami menyaksikan festival nasyid. ya, karena nasyid,-kesamaan pertama yang kami miliki- kami menjadi akrab. belakangan, tanpa ku sadari, kebanyakan waktu ku dikampus pasti dihabiskan bersamanya. sehingga, banyak orang bilang kami kembar. katanya, dimana ada wida, disitu ada aku.sebenarnya tidak kawan, kami bukan kembar. sifat kami juga bertoolak belakang, meskipunn ada juga yang sama. dia itu, jago banget dalam hal musik, sedangkan aku, lemot banget. dia itu, tangguh, jarang ngeluh, klo aku? jangan ditanya. aku, naik sepeda aja gak bisa, klo dia mengendarai motor juga jago. dia itu bendahara, aku sekretaris (gabut) :p..persamaan yang paling menonjol dari kami adalah sama-sama kecil. yaaah, walaupun si eneng (panggilan sayang) lebih tinggi beberapa senti dan juga lebih berat beberapa kilo.tingkahnya sama-sama kekanak-kanakkan, suka berantem gak jelas, baweeeeellllll banget. tidak hanya itu saja, kami juga sama-sama mellllllooooowww, bisa nangis tanpa sebab, hanya inget dosa atau keluarga... heeeuuu, kadang-kadang gak memperhitungkan tempat. ahahhahamungkin yang awalnya gak deket, jadi deket plus dideket-deketin ama orang, membuat kami jadi deket banget, tanpa sadar, beberapa sifat ku menyatu dengannya. pernah juga beberapa kali kami berpakaian hampir mirip tanpa janjian terlebih dahulu.

 

gak ketemu sehari aja udah rindu...(kayak orang pacaran aja..)tapi sungguh, hal itu tak berarti apa-apa tanpa rasa sayang dan saling membutuhkan yang berusaha kami pupuk. pun tidak akan berbekas apa-apa kalau satu sama lain tidak membawa kebermanfaatan untuk yang lainnya.aku selalu percaya, teman baik adalah cerminan dari diri kita...dan alhamdulillah, si eneng adalah teman baikku. jadi?dan aku juga percaya, kebahagiaan itu bisa kita ciptakan..ayooo, berbahagialah...meski kami bukan kembar, meski kadang kami berbeda, meski kami sering berantem, meski ada hal yang tak sepaham, tapi ku selalu berharap, Aku, Dia, Selamanya...ingin rasanya berterima kasih untuk mereka yang telah menyuport hubungan ini..(halaaaaahhh)abil yang gaje, udah serasa abang sendiri, selalu siap menghibur kegalauan, membantu dalam kesulitan.mila yang anggun, kecil, tapi dewasa, jago makan dan siap menjadi teman yang menentramkan..amloh yang sifatnya gak jauh beda, bulu mata lentik, dengan sikap layaknya budak leutik..mba ifa yang jadi kakak tertua, paling bijaksana, berkepribadian, paling enak diajak curhat.hastia yang lucuuuu, katanya selalu gemes sama kami..huhuhu, mungkin karena kecil kali ya...hahahabu sun yang rame..paling enak ngedengerin cerianya...dan teman-teman lain yang bukannnya tanpa nama, tapi hanya tak tersebutkan satu-satu... :D---------------------------------------------------------------------------------------------yaa, dengan baca blog itu udah cukup mengobati rasa kangenku sama sahabatku itu..heheterlebih kmren tgl 16 mei dy ulang tahun jadi sekalian ngucapin happy milad deh..happy milad ya neng..doanya RAHASIA..hehebanyak pelajaran yang bisa aku ambil dari km neng.. dirimu yg selalu memaksaku untuk bisa masak sendiri :), belom lagi masalah makan yg harus teratur padahal sendirinya masih suka lupa makan, dirimu yg selalu tersenyum walau dalam keadaan sedih sekalipun, dirimu yg menjadi penulis puisi hebat yg pernah aku kenal, dirimu yang selalu memuji apapun yg aku lakukan, padahal sebenarnya dirimu jauh lebih hebat dari aku neng..untuk saat ini neng jd inspirasiku untuk bisa terus berkarya sesuai kemampuanku sendiri, dirimu yang jago sekali nulis puisi bahkan kalo dikasih waktu 5 menit aja buat bikin puisi mungkin dirimu udah bisa bikin berpuluh-puluh bait, sedangkan aku? jangan ditanya..untuk nulis satu kata aja mungkin mikirnya 5 abad kemudian..tp dirimu selalu support biar aku g sedih..trus kalo waktu mau ujian, mungkin 5 jam waktu belajarku sama aja kaya 1 jam dirimu belajar.. cepeeeeeeeet bgt nangkep materi kuliah..haduuuh g habis pikir nh otaknya orang maninjau terbuat dari apa..hehepokoknya neng harus lebih kuat lagi yaa, harus lebih hebat lagi, jgn cengeeeeng, nanti aku jitak loh!maicih yo neng ^_^aku sayang neng karena Allah^^

Rabu, 09 Mei 2012

amma "champ"



amma, begitulah nama yang kerap dilayangkan untuk beliau. awalnya agak sedikit aneh dengan panggilan tersebut. sebenarnya nama asli beliau adalah bapak Teddy Gunawan. tapi sebutan "amma"lah yang menempel hingga sekarang. entah dari mana asalnya yang pasti aku dan teman-teman memanggil beliau amma sebagaimana anak-anak dan istrinya memanggil.
amma itu seorang guru musik ketika aku sma. dulu aku tergabung dalam sebuah ekstrakurikuler yakni marching band gema suara mandapa (MB GSM), dan beliaulah salah satu pengajar dan aranger musik'a. mungkin musik sudah menjadi darah dan dagingnya. sehari saja tanpa musik rasanya sesuatu bangeeet (hehehe, bukan begitu amma?). yaa kalo boleh menilai, beliaulah guru musik terbaikku. terlebih beliau sudah jauh lebih berpengalaman dibandingkan pelatih-pelatihku yang lain.
menurutku amma itu orangnya lucuuuu banget. mulai dari cara bicara beliau, cara diem, cara berdiri dan cara ketawa, pokonya semuanya khas banget, penuh dengan seni^^ beliau itu tipe orang yang sedikit bicara, tapi kalo udah becanda lucunyaa minta ampun..itulah yang membuat anak-anak gsm selalu kangen sama beliau.rasa humor amma ternyata sebelas dua belas dengan anak dan istrinya, ibu geulis (panggilan sayang amma untuk istri tercintanya), teh fanny, sama puja. hari-hari mereka itu penuh canda, tawa dan keceriaan. keharmonisan keluarga beliau kerap kali menjadi kecemburuan anak-anak gsm lho, termasuk aku sendiri.
malam ini aku pengen bilang makasih buat amma, yang udah selalu mengajarkan wida tentang arti hidup, selalu support apapun yang wida lakuin, dan yang pasti amma akan selalu menjadi guruku tuk selamanya.
terima kasih amma "champ"..
salam untuk ibu geulis, teh fanny sama puja^^
x

Jumat, 04 Mei 2012

ini ceritaku..apa ceritamu?


OK fine..
saat jenuh menuliskan 3 laporan Fisiologi tumbuhan ku putuskan mengalihkan kurva sigmoid, garam hara dan klorida dengan menuliskan sesuatu.
Ya walaupun gaje yang penting lagi belajar untuk nulis. Belum lagi tagihan teman-teman untuk ngepost tulisan di blogku yg kriuk-kriuk ini
Cekidot..
Berawal dari hari senin yang tampak suram bagiku, karena ketika itu awal mula kambuhnya kembali penyakit maag. Padahal sudah sekian lama penyakit itu tidak muncul dan hilang entah berantah. Namun ternyata ia datang tak dijemput pulang tak diantar..*apasih
Ternyata tak hanya itu,hari yang kelam itu ternyata juga awal dari kambuhnya kembali penyakit batukku yang cukup atau sedikit aneh. Batuk yang membuat paru-paruku perih hingga mengeluarkan darah. Entah mengapa aku juga kurang tau. Ya sekitar 3 bulan lalu setelah di rontgen aku menjadi tersangka menderita penyakit tb paru. Dengan senang hati (dibaca=terpaksa) harus minum obat 6 tablet tiap hari selama 6 bulan. Tp setelah 1 ½ bulan aku mencoba berkonsultasi dengan dokter yang lain ternyata hasil laboratorium menyatakan kalo aku tidak kena tb paru. Alhamdulillah..tak ada yang tak mungkin di dunia ini toh. Setelah putus asa karena divonis kena penyakit yg cukup serius tapi ternyata dengan izin Allah penyakit itu ditarik kembali. Wallahua’lam
Kembali ke hari senin. Karena saat itu kondisi badan yg kurasa tidak terlalu baik akhirnya kuputuskan untuk tidak mengikuti rapat bph fkrd. Pastilah ada rasa tidak enak karena saat ini fkrd sedang menjalani persiapan beberapa acara yang waktunya lumayan mepet. Ada AFIKA (Anak Faperta ikut KAjian), ada sekolah cantik (girls only), dan ada IAF (Islamic Agriculture Festival). àsekedar info, Fkrd itu anak rohis’a fakultas. Tentunya program-program’a tentang keislaman^^
Hari selanjutnya ternyata badanku masih seperti kemarin. Hari itu lagi-lagi aku tidak dizinkan untuk kumpul bareng sahabat2ku untuk membicarakan paper yg ingin kami kirim ke negara tetangga. Meskipun deadline’a sekitar 1 bulan lagi tapi memang harus dipersiapkan dari sekarang… yaa semoga saja bisa tembus,,amiin. Setidaknya kalo tembus harapan untuk mendapat pengalaman ke luar negeri bisa tercapaiJ.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Agroedutourism.
Agroedutourism adalah sebuah lembaga yang ada di IPB yang melayani jasa pelayanan wisata pendidikan pertanian di kampus IPB dramaga. Wahananya cukup banyak, ada kebun (pastinya, wong pertanian), ada penangkaran hewan-hewan, kandang kuda, tempat pemrosesan produk makanan (susu, yougurt, nughet, mie jagung, roti,), dll. Wisata ini tentunya lebih mengedepankan aspek pendidikan pertananian. Saat ini peminat agroedutourism adalah sekolah-sekolah yang berada di kota-kota yang memang sudah sulit menemukan kebun. karena kampus ipb sangat luas yakni lebih dari 230 hektar, maka ada yang jadi guide'a.    
Saat ini aku terdafatar sebagai calon pemadu (guide) dari lembaga tersebut. Ketika kudapat kabar bahwa ada lowongan menjadi pemandu, dengan lekas aku langsung mendaftar. Ternyata eh ternyata ada syarat yg harus ku penuhi. Yakni membuat karya tulis!!. Oh nooo…ketika kubaca ulang kiriman email dari staff lembaga tersebut tenyata benar. Aku diminta membuat karya tulis. Padahal saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 dan deadlinenya hari itu juga. Terpaksa aku membuat karya tulis yang alakadarnya dan menurutku karya tulisanku itu ga OK. Karena ku sadar bahwa kemampuanku kurang dalam hal tulis menulis maka aku kurang PD dan sangat pesismis untuk lolos menjadi pemandu. Tapi Alhamdulillah ternyata lolos dan kemarin mendapatkan pelatihan pemandu (guide) dari para dosen ipb yg memang sudah ekspert dibidang mandu-memandu. disana aku diajari bagaimana menjadi seorang pemadu yang baik, belajar ice breaking, cara interpretasi, dll.
tp entahlah apakah masih ada tes-tes lainyya atau tidak. Semoga saja tidak.. hehe
Sekian dulu cerita saat ini..karena saat ini ku harus bersiap-siap untuk ke kebun. ada praktikum menjadi seorang penghulu tanaman^^
sekian dan terimakasih
*lagi-lagi gaje

Kamis, 16 Februari 2012

Ketulusan Hati

 
Kali ini aku sangat tersentuh dengan cerita yang mungkin pernah kalian baca atau mungkin kalian alami sendiri. Sebuah cinta yang sangat tulus dari seorang adik, yang rela mengorbankan seluruh hidupnya demi kebahagiaan kakak yang ia kasihi..sok monggo disimak, semoga bermanfaat^^

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
“Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan,
“Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.


Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata,
“Ayah, aku yang melakukannya!”
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.

Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? … Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata,
“Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku.

Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun Aku berusia 11. Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten.

Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik…hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku.”

Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata,
“Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”

Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:
“Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.”Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata ber- cucuran sampai suaraku hilang.

Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas) . Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!”Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?”
Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?”Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku.

Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu. ..”Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.”Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis.

Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23. Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini.Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya?
Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya.
“Tidak, tidak sakit.Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…”Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.

Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.”Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit.

Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.
“Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan.
Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?”

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku.

Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah.Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu.Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya.

Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.Kata- kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Sumber: Diterjemahkan dari “I cried for my brother six times”